Minggu, 01 Mei 2011

ONE SECOND PART II

" Lepaskan aku ! aku tidak ingin kau peluk " Kata Novi sembari mendorong Jauh tubuh Edward yang besar .

Edward berhenti memeluknya , dan menatap Novi dengan wajah bingung . Alis Kirinya terangkat . Mata coklatnya bersinar redup . membuat tatapan matanya menjadi sayu , seperti sedang sedih .

Novi melihat ke arah Edward,sedetik kemudian di berbalik badan dan hendak melangkah ke arah mobil yang ia parkir tak jauh dari tempat ia berdiri , bermaksud untuk pulang .

Namun , langkahnya terhenti oleh gengamman tangan seseorang dr belakang yang tak lain adalah Edward , dengan napas terengah dan Mata yang disipitkan , Novi berbalik ke belakang tubuhnya . Dan mendapati Edward menatap matanya Lekat dan tersenyum Hambar .

"Maafkan aku Novi , " Bibir Edward Bergetar . Entah karena rasa dingin yang sangat menusuk atau kegugupannya .
" Kau tahu , aku tidak sengaja memelukmu begitu . Aku hanya kehilangan kendali begitu melihatmu berdiri disana dengan wajah kesal dan kedinginan . Kukira kau tau perasanku .." Edward nerhenti berkata kata , dan melihat lurus ke mata Novi .

"Kau tahu , kita sudah bersama selama 3 tahun , Tapi apakah kamu mengerti perasaanku yang sebenarnya ?"

Novi tertegun . Ia mengeleng perlahan .

" Aku .. Menyukaimu semenjak pertama kali bertemu di depan Universitas ini , saat kau sedang makan Takoyaki kesukaanmu , " Edward menelan ludahnya dan melanjutkan " Aku jatuh cinta kedua kali padamu saat buku bukumu jatuh di depanku , Aku jatuh cinta ketiga kali padamu , saat akhirna kita dapat berkenalan di Sebuah wisma di Cheongsan saat sedang bertugas , dan aku jatuh cinta terus kepadamu . Termasuk saat ini juga .. "

Novi mundur , berbalik .
" Choi Sun Kyu , nan dangsin i dangsin-ui adeul lo naleul mandeul-eo wil , yeong-wonhi dangsin-eul salang e ppajyeoss-eoyo ? ja , daedabhae juseyo . nan gidaligo.."

Novi menjawab tanpa berpaling "mian , nan moshae . ulineun , chingu chingu ibnida. uliga oneul boda deo gal su eobs-eo . annyeonghi , dangsin eul chamjohasibsio. naege salang-eul jusyeoseo gamsahabnida."

Novi melangkah meninggalkan Edward yang mematung sendirian disana . Ia segera menstrater mobilnya dan pergi meninggalkan Edward . Air mata sudah hampir keluar dari pelupuk matanya , Tetapi ia berusaha menahannya .

Dari kejauhan , ia melihat edward masih berdiri dengan posisinya tadi , mematung .

Edward POV*


" Choi Sun Kyu , nan dangsin i dangsin-ui adeul lo naleul mandeul-eo wil , yeong-wonhi dangsin-eul salang e ppajyeoss-eoyo ? ja , daedabhae juseyo . nan gidaligo.."

Perasaanku campur aduk , aku telah mengeluarkn kata kata itu . Sial !
Saat saat menunggu Novi menjawab , adalah saat paling menegangkan yang pernah ada dalam hidupku . Waktu seperti berhenti berputar , Arrghh ! ingin mati rasanya .

"mian , nan moshae . ulineun , chingu chingu ibnida. uliga oneul boda deo gal su eobs-eo . annyeonghi , dangsin eul chamjohasibsio. naege salang-eul jusyeoseo gamsahabnida." ucapan novi setelahnya .

Bagai dipukul dengan palu , hatiku sakit .
Pengorbanan cintaku selam 3 tahun ini sia sia . Kukira dia suka padaku . atau sedikitnya ia mempunyai rasa itu .
Ternyata dugaanku salah , aku terlalu poercaya diri dengan perasaanku . kukira semua wanita di Seoul ini pasti akan tertarik padaku . Nyatanya ? No one .

Di tengah dinginnya malam , aku berdiri , terpaku . Hidupku tak berguna lagi . Untung saja , ada lampu taman yang menahanku . Jika tidak , kurasa aku akan jatuh saat ini juga .
Kutatap langit malam kota Seoul yang indah . Iri rasanya pada mereka yang bebas diatas sana . Aku ingin menghabiskan waktu disini , dan memarahi kebodohan diriku sendiri . Bintang di ats bersinar , seakan akan menyuruhku untuk melupakan semua penat dikepalaku .

Siapa sangka ? Ingin rasanya tubuhku ini membeku oleh dinginnya angin malam . Inginrasanya aku merobek keluar hatiku dan memakannya .
Ingin rasanya tubuhku terbang dan dibawa pergi oleh maut yang menjemput , daripada aku harus seperti ini , kehilangan seseorang yang aku cintai .

Tuhan , apakah semua ini pantas aku terima ? Kukira ya ..

Novi POV*

Lagu "BONAMANA" berdering nyaring . seakan akan menusuk telinga smua orang yang mendengar . Tapi si pemilik tidak menghiraukan panggian tersebut .

" Edward bodoh , kenapa kau harus mengatakan suka padaku ? Kenapa ? " Aku menangis , di tengah kesendirianku di kamar pribadiku . Aku bahkan tak bisa tidur , walaupun jam telah menunjukan pukul 2 pagi .

Dengan kesal aku melirik ke telefon genggam yang sembari tadi berdering , Telefon dari Edward . Aku mendengus , Air mataku jatuh lebih banyak lagi . Aku tak menginginkan ia mengagguku sekarang , ku ingin tenang . Kuraih HP-ku dan kumatikan telfonnya . Kurasa sekarang ia tahu apa yang kumaksud .


To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar