Minggu, 10 April 2011

ONE SECOND - PART ONE

PROLOG



Udara dingin menusuk badan. Ia duduk temangu di atas bangku taman yang kosong dan dingin sambil menatap segelas kopi yang sudah dingin pula. Di bawah rembulan kota Seoul yang menawan ,



Tatapannya Hampa. Saraf Sarafnya seperti mati . Udara dingin di sekitarnya pun tidak membuatnya menggigil .



Sesaat ia bangkit dari duduknya . Kakinya Lemas . Untunglah ia memegang tiang lampu taman yang indah itu. Dengan Matanya yang masih kosong ia menatap langit kota seoul.



Yang bisa ia rasakan kini hanya sakit hatinya . ya perasaan sakit hatinya .



Ia sangat ingin dimakan oleh malam yg dingin ini . agar semua sakit hatinya terkubur , dan ia tdk merasakan apapun lagi..
***********



Pagi yang indah . Burung burung berkicauan , dan orng -orng sibuk dengan aktifitasnya masing masing di pagi hari . tak terkecuali para manula yang berolahraga pagi , di bawah terik mentari pagi kota Seoul yg hangat.


Choi Sun Kyu , atau biasa dipanggil Novi Choi belum bangun dari tidurnya . Jam bekernya berdering nyaring , dan menunjukan pukul 6 pagi . Dengan segera ia bangun dan menyambar lemari pakaian dan bergegas mandi .


Novi Choi adalah Mahasiswa Universitas Nasional Seoul Jurusan Seni Rupa Semester 3. Ayahnya adalah orang Korea dan Ibunya adalah orang jepang dan neneknya orang indonesia. itu sebabnya ia memiliki mata yang agak sipit dan kulit putih seperti ibunya. Ayahnya adalah pengusaha di bidang Makanan. Saat ini ayahnya sedang berada di Amerika untuk membuka restoran baru.


Setelah selesai mandi dan berpakaiian , Novi keluar dari kamarnya dan bergegas sarapan pagi . pelayannya telah menyiapkan sarapannya pagi itu . Croissant dan telur goreng . Ia makan dengan lahap lalu mengambil kunci mobilnya , dan menuju ke kuliahnya.


*******************
HPnya berbunyi . Lagu "Bonamana" berdering nyaring. Dengan malas Novi mengangkat telepon tersebut tanpa melihat namanya.


"annyeonghaseyo" sapa orang di sebrang sana. Suara yang sangat dikenal Novi.


"Oppa! Tumben menelepon " Novi tersenyum senyum sendiri .


"Loh ? Jadi ,aku tidak boleh menelepon nih ? Kututup aja yaaa"


"Eh , jangan donk . ada apa nih ?"


"Gimana kabarmu ? Kabar abeoji dan eomeoni ? " sambil tersenyum,


"Mereka ? Baik kok . aku juga . oh ya Oppa , Bagaimana dengan pacarmu itu? kamu sudah menjenguknya"


"Siapa? YooRa maksudmu? Oh, sudah kok . Minggu kemarin aku pulang ke Indonesia untuk menemuinya . Dia senang sekali . hahaha.. " Seung Hyun tertawa lepas .


Ya, Kakak Novi adalah seorang Rapper terkenal di korea. Choi Seung Hyun. sekarang dia sedang konser di Jepang, jadi tidak berada si rumah .


"Hahaha. terserahlah ." Novi menimpali "Sudah ya Oppa , dari pada ngomong tak penting begini. Aku lagi di mobil nih . hahahaha . Daa "


"Daa.. titip salam ya buat Edward. hahaha."
"KLIK!"


Saluran telepon terputus , Begitu mendengar nama Edward saja , pipi novi sudah panas. apalagi bertemu dengannya .
Edward adalah mahasiswa jurusan seni rupa sama 
dengan novi . tapi Edward lebih tua darinya .
Tak terasa dia sudah sampai di halaman universitasnya . Dengan riang ia menyapa semua teman temannya . Karena status sosial Ayah dan Kakak Kakaknya yang terkenal,membuat Novi sangat dikenal di universitasnya itu . Setiap hari ada saja yang memintanya ,memberikan hadiah berupa coklat kepada kakaknya yang kedua , Kim Sang Bum.


"Annyeong,agassi.. " sapa seseorang di belakang novi. Ternyata dia adalah Edward , orang yang disukainya . Edward adalah orang keturunan Inggris . karena itu , ia memiliki tubuh jangkung serta mata yang indah . membuat smua orang terpesona padanya .


"Oh , kau edward! sudah kukatakan berulang kali , jangan memanggilku agassi. itu menjijikkan ! " kata Novi seraya membuat wajahnya terlihat sejutek mungkin. Agar dikira marah . padahal ia tak kuasa menahan senyumannya , karena edward tertawa padnya ., tawa yang sangat disukainya ,


"Baiklah , Novi . Jangan galak bgitu. hahaha " Edward mengusap usap rambut novi . 
Sekali lagi , pipi novi memanaas , edward hanya tersenyum padanya .
Hal itu membuat semua temannya cembru . Novi hanya diam tanpa ßî§ã berkata apa apa lagi .

*********************
Semua lampu di ruangan itu sudah mati , kecuali yang berada di ujung sana. Novi Choi duduk dan menatap layar I-Phone-nya yang sembari tadi diam. Tidak bergetar , Tidak hidup ! Haloo, Oh tuhan , kenapa dia belum menelepon?? katanya dalam hati .

Dengan perasaan kesal , ia pergi meninggalkan ruangan tersebut . Pintu ruangan di bantingnya . 
" GO TO HELL ~! kaw "

Novi  berjalan menyusuri jalan kota seoul yang dingin sendirian. Ia merapatkan jacketnya , dan mulai mengigil kedinginan.
" Kau mau mati kedinginan disini ya? " 

Jantung Novi berdetak kencang . Pipinya panas, ia menoleh kebelakang dan mendapati seseorang yang dikenalnya . Ya , itu Edward . 
"kau mau mati kedinginan ya ?" edward mengulangi kata2nya lagi

tanpa menunggu kata kata novi, edward langsung memeluk novi dan menyeliputi dirinya dengan jacket tebal edward.

Novi bisa merasakan debar jantung Edward . serta tarikan nafasnya . 
ia tak tau berapa lama edward memeluknya seperti itu.

TO BE CONTINUE